Gejala Norovirus Yang Sudah Ada Di Indonesia: Diare Hingga Mual

 Gejala Norovirus Yang Sudah Ada Di Indonesia: Diare Hingga Mual


tirto.identification - Norovirus bukan penyakit baru di Indonesia. <a href="https://www.producthunt.com/discussions/a-primer-on-medical-acupuncture" target="_blank">health</a> Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasukkan norovirus dalam penyakit langganan yang datang saat musim hujan.  

 Menurut laman Promkes, norovirus merupakan sejenis virus flu perut yang dapat menular dengan mudah. Penyakit ini bisa saja menyerang sewaktu-waktu, tapi akan jadi lebih berbahaya saat kambuh ketika cuaca sedang dingin.  

 Meski kambuh tidak untuk waktu yang lama, tetapi penyakit ini bisa sangat mengganggu, karena penderita bisa sampai mengalami muntah-muntah parah. 

 Menurut CDC, gejala utama norovirus adalah sakit perut. Norovirus menyebabkan radang lambung atau usus yang disebut gastroenteritis akut.  

 Norovirus adalah anggota dari virus Caliciviridae. Virus ini bertanggung jawab atas sekitar 90% dari wabah gastroenteritis virus dan hampir 50% kasus di seluruh dunia. 

 Norovirus menyebar melalui tinja dan muntahan manusia dan hewan yang terinfeksi. Orang dapat tertular virus dengan: 

 - Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. 

 - Minum air yang terkontaminasi. 

 - Menyentuh mulut mereka dengan tangan yang sama dengan digunakan untuk menyentuh seseorang yang mengidap norovirus atau permukaan yang terkontaminasi. 

 Sulit untuk mematikan norovirus karena mereka dapat bertahan hidup dalam suhu panas dan dingin, dan mereka kebal terhadap banyak disinfektan. 

 Norovirus terus mengalami perubahan genetik. Karena alasan ini, manusia cenderung mengembangkan infeksi norovirus lebih dari sekali selama hidup mereka, meskipun gejalanya biasanya tidak terlalu parah setiap saat. 

 Seseorang dengan norovirus biasanya mengalami gejala 12 sampai 48 jam setelah terkena norovirus. Kebanyakan orang dengan penyakit norovirus membaik dalam 1 hingga three hari. 

 Norovirus bisa menyebabkan Anda merasa sangat sakit, dan muntah atau diare berkali-kali dalam sehari. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan penyakit lain. 

 Gejala dehidrasi meliputi jarang buang air kecil, mulut dan tenggorokan kering, merasa pusing saat berdiri. Anak-anak yang mengalami dehidrasi mungkin menangis dengan sedikit atau tanpa air mata dan menjadi sangat mengantuk atau rewel.Gejala atau Ciri-Ciri Norovirus 

 Gejala norovirus yang paling umum adalah: 

 Biasanya, gejala pertama norovirus adalah mual. Gejala umum lainnya termasuk: 

 - Merasa tidak enak badan dan lesu 

 - Demam dan menggigil, yang biasanya ringan 

 Selama periode singkat saat gejala muncul, orang bisa merasa sangat sakit dan muntah berkali-kali dalam sehari, seringkali tanpa peringatan. 

 Penting untuk diperhatikan, setelah gejalanya teratasi, virus masih dapat menyebar melalui tinja dan muntahan selama 2 minggu.Pengobatan Norovirus 

 Menurut Medical News Today, tidak ada terapi khusus untuk gastroenteritis noroviral. Sebaliknya, dokter akan berusaha untuk mencegah dehidrasi dan mengontrol gejala. 

 Puasa tidak akan mempercepat pemulihan. Pengidap norovirus harus mengonsumsi makanan ringan yang terdiri dari makanan yang mudah dicerna, seperti nasi, roti, sup, dan pasta. Bayi dengan norovirus harus terus mengikuti pola makan mereka yang biasa. 

 Seseorang harus memastikan, penderita novovirus mengganti cairan yang hilang melalui muntah atau diare. Mengganti cairan pada anak-anak dan orang tua sangat penting, karena orang-orang dalam kelompok usia ini sangat rentan terhadap dehidrasi yang datang dengan sangat cepat. 

 Dehidrasi bisa terjadi secara tiba-tiba dan, bagi sebagian orang, mengancam nyawa. Orang dengan dehidrasi yang tidak mampu minum cukup cairan mungkin perlu menerima cairan melalui infus. 

 Penulis: Dipna Videlia PutsanraEditor: Agung DH

Comments

Popular posts from this blog

‘Bad Debt Credit Card’- What’s That?

Unmasking Pedro Pascal, The Complicated New Face Of Sci-fi

7 Ways to Drive Laser-Targeted Traffic